Bab 6 Global Marketing Strategies, Licensing, and Investment

Case Study

Star Alliance – the Collaborative Strategy Process 

         Diresmikan pada Mei 1997 untuk pertama kalinya terbentuk Aliansi maskapai penerbangan di bawah nama Star Alliance. Banyak maskapai penerbangan yang akhirnya bernaung di bawah namanya diantaranya dan sekaligus menjadi membernya yaitu Air Canada, Air Newzealand, All Nipon Airways (ANA), Asiana Airlines of Korea, Austrian Airlines Group, British Midlands International (BMI), Lauda Air, LOT polish Airlines, Lufthansa, Mexicana, SAS Scandinavian Airlines System (SAS), Singapore Airlines, Spanair, Thai Airways International, Tyrolean Airways, United Airlines and Varig.

      Tekanan eksternal dan internal yang dialami setiap maskapai penerbangan internasional setelah 2-3 tahun berjalan ialah perekonomian yang disebabkan terorisme, keterpurukan ekonomi, tekanan asosiasi dan dan biaya jangka pendek maupun jangka panjang yang meninggalkan lubang besar dalam pengelolaan keuangan mereka. Untuk semua hal itu maka semua pemegang Aliansi besar bertanggung jawab penuh untuk fokus sebagai dasar keuntungan bagi membernya selain untuk keuntungan mereka sendiri.

      Kenyataannya aliansi menawarkan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan dan mengekfektifkan ongkos efisiensi dan tetap berkelanjutan sebagai kendaraan strategis menghadapi pasar dan dengan strategi aliansi ini diharapkan akan terjadinya suatu kultur kerja sama/kolaborasi yang efektif.

Oleh :

Links :

2 Comments »

  1. Yenny said,

    Alohaa..ini kelompok aq..
    Masalah yg kelompok kami bahas adalah mengenai ” Star Alliance – the Collaborative Strategy Process “…
    Smoga dapat mendapat pengetahuan teman2 semuanya… ^_^

  2. Ibnu said,

    halo teman-teman semoga pembahasan kami berguna bagi anda semua yang ingin menambah pengetahuan. kalau ada pertanyaan bisa memberi comment disini atau contact ke email saya. thanx

    regards/ibnu


Leave a comment